Profesi Modern di Zaman Lampau

Ilustrasi. Para profesional.

Zaman modern dikenal karena makin spesifiknya suatu jenis pekerjaan atau profesi. Tetapi jika kita menganggap profesi yang spesifik ini baru ada di zaman modern, mungkin kita perlu berpikir ulang.

21 Mei 2014

Ilmuwan kembangkan baterai dari gula


Sebuah tim peneliti Virginia Tech telah mengembangkan baterai yang menggunakan gula dan memiliki kepadatan energi yang tak tertandingi, suatu perkembangan yang bisa menggantikan baterai konvensional menjadi lebih murah, bisa diisi ulang, dan mudah terurai oleh alam (biodegradable).

Temuan dari Y.H. Percival Zhang, seorang profesor rekayasa sistem biologi di College of Agriculture and Life Sciences and the College of Engineering, yang diterbitkan hari ini di jurnal Nature Communications.

 Y.H. Percival Zhang (kanan) profesor rekayasa sistem biologi di College of Agriculture and Life Sciences and the College of Engineering memamerkan baterai gulanya bersama  Zhiguang Zhu. 
Saat ini memang sedang dikembangkan juga baterai gula lainnya, tetapi yang satu ini memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi daripada yang lain, yang memungkinkan untuk berjalan lebih lama sebelum mengisi ulang, kata Zhang.

Dalam kira-kira tiga tahun mendatang, baterai baru Zhang diperkirakan akan bisa dikemas dalam ponsel, tablet, video game, dan berbagai gadget elektronik lainnya yang terkenal boros daya, kata Zhang.

"Gula adalah senyawa penyimpanan energi yang sempurna di alam," kata Zhang. "Jadi sangat logis jika kami mencoba untuk memanfaatkan kekuatan alam ini dengan cara yang ramah lingkungan untuk menghasilkan baterai."

Di Amerika saja, menurut Badan Perlindungan Lingkungan (EPA, Environmental Protection Agency), miliaran baterai beracun dibuang setiap tahunnya, yang menjadi ancaman bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Pengembangan Zhang bisa membantu menjaga ratusan ribu ton baterai dari berakhir di tempat pembuangan sampah.

Ini merupakan salah satu penemuan Zhang pada tahun lalu yang memanfaatkan serangkaian enzim yang dicampur dalam kombinasi yang tidak ditemukan di alam. Zhang juga pernah menerbitkan artikel tentang cara membuat tepung yang dapat dimakan dari tanaman non-pangan dan mengembangkan cara baru untuk mengekstrak hidrogen dengan cara yang ekonomis dan ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk kendaraan listrik.

Dalam perkembangan terbaru ini, Zhang dan rekan-rekannya membangun sebuah pola enzimatik sintetis non-alami yang memisahkan semua potensi pengisian daya dari gula untuk menghasilkan listrik dalam sel bahan bakar enzimatik. Kemudian, digunakan enzim biokatalis murah sebagai katalis bukan platinum yang mahal, yang biasanya digunakan dalam baterai konvensional.

Seperti semua sel bahan bakar, baterai gula menggabungkan bahan bakar, dalam hal ini maltodekstrin, suatu polisakarida yang terbuat dari hidrolisis parsial sari pati - dengan udara untuk menghasilkan listrik dan air sebagai produk sampingan utama.

"Kami melepaskan semua pengisian elektron yang disimpan dalam larutan gula perlahan-lahan dengan menggunakan tingkatan enzim," kata Zhang.

Berbeda dengan sel bahan bakar hidrogen dan sel bahan bakar metanol langsung, larutan gula bahan bakar bukan merupakan bahan yang mudah meledak atau mudah terbakar dan memiliki kepadatan penyimpanan energi yang lebih tinggi. Enzim dan bahan bakar yang digunakan untuk membangun perangkat bersifat biodegradable.

Baterai ini juga diisi ulang dan gula dapat ditambahkan ke dalamnya seperti mengisi cartridge printer dengan tinta.
23 Januari 2014

Ilmuwan: Kafein tingkatkan daya ingat


Bagi beberapa orang, pagi belum lengkap tanpa secangkir teh. Bagi beberapa yang lain, mungkin bisa didapat dari seruputan kopi panas. Lalu juga ada orang-orang yang rutinitas pagi dimulai dengan snap dan fizz yang biasanya ditemukan dalam minuman bersoda.

Terlepas dari cara mendapatkannya, konsumsi kafein merupakan pendorong energi bagi jutaan untuk memulai hari atau begadang. Dan sekarang, para peneliti di Universitas Johns Hopkins telah menemukan penggunaan lain untuk stimulan: penambah memori.

Michael Yassa, asisten profesor ilmu psikologi dan otak di Krieger School of Arts and Sciences at Johns Hopkins, dan timnya menemukan bahwa kafein memiliki efek positif pada memori jangka panjang pada manusia. Penelitian mereka yang diterbitkan oleh jurnal Nature Neuroscience, menunjukkan bahwa kafein meningkatkan ingatan tertentu setidaknya hingga 24 jam setelah dikonsumsi.

"Kita tahu bahwa kafein memiliki efek kognitif - meningkatkan, tetapi efek khusus pada penguatan ingatan dan membuat memori itu tetap diingat belum pernah diperiksa secara rinci pada manusia," kata Yassa, penulis senior makalah tersebut. "Kami melaporkan untuk pertama kalinya efek tertentu kafein pada pengurangan lupa lebih dari 24 jam."

Para peneliti Johns Hopkins melakukan uji coba double-blind, dimana peserta yang tidak teratur makan atau minum produk berkafein menerima plasebo atau tablet kafein 200 miligram lima menit setelah mempelajari serangkaian gambar. Sampel air liur diambil dari para peserta sebelum mereka mengambil tablet untuk mengukur kadar kafein mereka. Sampel diambil lagi satu, tiga dan 24 jam sesudahnya.

Keesokan harinya, kedua kelompok diuji pada kemampuan mereka untuk mengenali gambar dari sesi belajar hari sebelumnya. Pada tes, beberapa visual yang sama dari hari sebelumnya, beberapa tambahan baru dan ada yang serupa tapi tak sama dengan barang yang dilihat sebelumnya. Lebih banyak anggota kelompok kafein yang mampu mengidentifikasi benar gambar baru yang "mirip" dengan gambar sebelumnya dilihat dibandingkan keliru mengatakannya sebagai gambar yang sama.

Kemampuan otak untuk mengenali perbedaan antara dua barang serupa tetapi tidak identik, disebut pemisahan pola, mencerminkan tingkat yang lebih dalam retensi memori, kata para peneliti.

"Jika kita menggunakan tugas memori pengenalan standar tanpa barang yang berbentuk mirip ini, kita tidak akan menemukan efek kafein," kata Yassa. "Namun, dengan menggunakan barang-barang ini membutuhkan otak untuk membuat pengenalan yang lebih sulit, yang kita sebut pola pemisahan, yang tampaknya menjadi proses yang ditingkatkan oleh kafein dalam kasus kami."

Pusat memori di otak manusia adalah hippocampus, area berbentuk kuda laut dalam lobus temporal medial otak. Hippocampus ini seperti saklar untuk semua ingatan jangka pendek dan jangka panjang. Sebagian besar penelitian dilakukan pada memori, seperti penelitian efek benturan kepala pada atlet atau cedera kepala akibat perang hingga penelitian demensia pada populasi masyarakat senior, difokuskan pada daerah ini dalam otak.

Sampai saat ini, efek kafein pada memori jangka panjang belum diteliti secara detail. Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan, konsensus umum adalah bahwa kafein memiliki sedikit atau tidak berpengaruh pada retensi memori jangka panjang.

Penelitian ini berbeda dari percobaan sebelumnya karena subjek mengambil tablet kafein hanya setelah mereka telah dilihat dan berusaha untuk menghafal gambar.

"Hampir semua penelitian sebelumnya kafein diberikan sebelum sesi pengujian, jadi jika ada peningkatan, itu menjadi tidak jelas apakah itu karena efek kafein pada perhatian, kewaspadaan, fokus atau faktor lainnya. Dengan pemberian kafein setelah pengujian, kita menyingkirkan semua efek ini dan pastikan bahwa jika ada peningkatan, itu karena memori dan bukan yang lain," kata Yassa.

Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration), 90 persen orang di seluruh dunia mengkonsumsi kafein dalam satu bentuk atau yang lain. Di Amerika Serikat, 80 persen orang dewasa mengonsumsi kafein setiap hari. Rata-rata orang dewasa memiliki asupan sekitar 200 miligram - jumlah yang sama yang digunakan dalam studi Yassa - atau sekitar satu cangkir kopi kental atau dua cangkir kecil kopi per hari.

Tim Yassa merampungkan penelitian di Johns Hopkins sebelum lab pindah ke University of California Irvine pada awal tahun ini.

"Langkah berikutnya bagi kita adalah untuk mengetahui mekanisme otak yang mendasari peningkatan ini," katanya. "Kita dapat menggunakan teknik pencitraan otak untuk menjawab pertanyaan ini. Kita juga tahu bahwa kafein dikaitkan dengan umur panjang yang sehat dan mungkin memiliki beberapa efek pelindung dari penurunan kognitif seperti penyakit Alzheimer. Ini tentu pertanyaan penting untuk masa depan."

Penulis utama dari paper ini adalah Daniel Borota, seorang mahasiswa sarjana di laboratorium Yassa yang menerima penghargaan penelitian sarjana dari Johns Hopkins untuk melakukan penelitian. Penulis tambahan semuanya dari Johns Hopkins, yaitu Elizabeth Murray, koordinator program penelitian di Department of Psychological and Brain Sciences, John Toscano, profesor di Departemen Kimia; Gizem Kecili, seorang mahasiswa pascasarjana juga di Departemen Kimia dan Allen Chang, Maria Ly dan Joseph Watabe, mahasiswa Department of Psychological and Brain Sciences.

Presentasi video bisa dilihat di sini:


Sumber: Nature.
14 Januari 2014

Warung teh termahal di dunia


Sebenarnya, belum tau berapa harga secangkir atau satu poci teh di tempat ini. Tapi ini bukan soal "mahal" dalam arti harga saja, tapi lebih ke kemauan dan keberanian untuk datang. Memang sih mendekati lokasinya saja sudah cukup mahal kalau datang dari Indonesia.

Kita lihat perjuangan untuk mencapai tempat ini yuk.

Di awal perjalanan dari desa terdekat, kita harus menaiki tangga ke atas bukit batu. Tangga ini dibuat dengan memahat batu yang ada di bukit tersebut dengan kemiringan yang sangat curam, sampai ujungnya saja tidak terlihat.

Butuh kaki yang kuat :)


Di ujung tangga curam ini, mulai bersahabat, ada yang lebih landai..


Keliatan gak terlalu susah? Itu baru awal sodara-sodara. 

Tapi tetap saja masih banyak orang yang datang. Semakin naik, kita akan memasuki daerah rumah-rumah para biksu di puncak bukit itu yag membentuk desa kecil.


Di ujung desa, ternyata kita harus naik kereta gantung untuk menyeberang ke sisi selatan.


Dari sini petualangan sebenarnya dimulai, dengan bahaya yang selalu mengintai. Jalannya hanya berupa trail atau plank yang disangga kayu yang dipaku ke dinding bukit batu. Dan peganggannya cuma rantai.



Gimana kalo ada papasan sama orang dari arah berlawanan? hiiiiii


Gak ada pengamanan sama sekali


Masih nanjak pula! Alamaakkk


Buat saya yang pernah gemeteran meniti jembatan selebar 20cm sepanjang 200meter, ini jelas bukan jenis adventure saya. Ngeliat fotonya aja udah bikin deg-degan.





Nah kan?!

Mendekati puncak, kita bisa rehat sejenak dari plank yang mendebarkan tadi, lewat tangga di punggungan bukit yang kanan kirinya jurang.



Inilah akhir perjalanan, puncak selatan Gunung Huashan, dimana terdapat kuil Taoist yang diubah menjadi warung teh.


Tiap tahun, ribuan orang mengunjungi tempat ini, entah karena mereka suka tantangannya atau suka tehnya.

Ini hanya satu dari banyak tempat serupa di lima puncak Gunung Huashan. Pemukim tempat ini adalah para biarawan yang menghindari kesenangan dunia dan jarang bepergian keluar tempat ini.  Minum teh adalah salah satu meditasi yang sering dilakukan, makanya kuil ini juga berfungsi sebagai kedai teh.

Konon, jika dilihat di peta gunung ini berbentuk seperti bunga, dan kuil-kuil ini dibangun untuk melengkapi bentuk bunga di semua puncaknya. Berada di ketinggian sekitar 2160 meter di atas permukaan laut.


View Xian - Mount Huashan in a larger map

Gunung Huashan terletak di Huayin, 120km sebelah timur kota Xian, Provinsi Shaanxi. Xian adalah lokasi ditemukannya Prajurit Terakota yang berusia 3000 tahun.

Sumber: uqpu.net